Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hakikat Latihan Fisik Dalam Peningkatan Kebugaran Jasmani

Latihan fisik merupakan aktivitas olahraga secara sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Melalui latihan fisik seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam istilah fisiologisnya, seseorang mengejar tujuan perbaikan sistem organisme dan fungsinya untuk mengoptimalkan prestasi dan penampilan olahraganya (Bompa, 1990).

Peningkatan kemampuan fungsi organ tubuh dari latihan fisik atau kegiatan olahraga yang dilakukan akan terjadi lebih baik, bila latihan fisik yang dilakukan mempedomi dan melaksanakan hakikat fisiologis dalam latihan fisik atau kegiatan olahraga, yaitu: 
  1. Latihan harus kontinu, berkesinambungan dan progresif,
  2. Untuk mencapai tiap fungsi yang khas, latihan fisik sepsifik, dan,
  3. Volume latihan yang terkait dengan intensitas, waktu, dan frekuensi. 

Maksud dari hakikat fisiologis dalam latihan fisik tersebut adalah, bahwa latihan fisik tersebut selalu dilakukan, umpamanya untuk latihan kebugaran jasmani minimal frekuensinya tiga kali dalam seminggu, dilakukan secara berkesinambungan serta ada peningkatannya. 

Untuk mencapai kemampuan yang spesifik atau tertentu, umpamanya meningkatkan kemampuan daya tahan, maka latihannya harus bersifat aerobik. 

Voleme latihan harus mempertimbangkan keadaan berat ringannya latihan sesuai dengan target latihan (training zone) yang sesuai dengan program dan tujuan latihan, lama latihan dalam satu kali latihan serta jumlah latihan fisik setiap minggunya yang disesuaikan dengan prinsipprinsip latihan. 

Latihan fisik akan meningkatkan prestasi kerja, dan peningkatan itu dipengaruhi oleh pemberian beban atau tenag a, pengaturan irama atau frekuensi, masa istirahat dan lamanya kerja (Astrand dan Rodahl, 1986). Ruang lingkup latihan fisik menambah kapasitas kerja organisme dan cadangan keterampilannya, melakukan hal yang sama dengan mengembangkan ciri-ciri kejiwaan yang kuat, akan mengakibatkan meningkatnya prestasi seseorang (Bompa, 1990). 

Hakikat latihan kondisi fisik selain berguna meningkatkan kebugaran jasmani, latihan kondisi fisik merupakan program pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga. Atlet yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang  baik akan terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya sering terjadi jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat.

Para ahli olahraga berpendapat, bahwa seseorang atau atlet yang mengikuti program latihan kondisi fisik secara intensif selama 6-8 minggu sebelum musim pertandingan, akan memiliki kekuatan, kelentukan, dan daya tahan yang jauh lebih baik selama musim pertandingan. Perkembangan kondisi fisik yang baik juga membantu seorang atlet untuk mampu mengikuti latihan selanjutnya dalam usaha mencapai prestasi setingginya.

Ada empat bentuk latihan untuk pembentukan fisik yaitu: 
  1. Peningkatkan potensi kemampuan seseorang dan mengembangkan kemampuan biomotor ke standar paling tinggi
  2. Kemampuan fisik sangat labil berubah menurun, dipengaruhi oleh banyak variabel lain yang menyebabkan turunnya kemampuan fisik yang telah diperoleh dari hasil latihan sebelumnya
  3. Latihan harus dilakukan dengan teratur, ajeg, terus-menerus tanpa berselang dengan beban yang tepat sesuai dengan rencana latihan, dan
  4. Seluruh kegiatan latihan harus direncanakan dan disusun dalam suatu program latihan, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.