Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran Talking Stick

Menurut Agus Suprijono (2009:109) model pembelajaran talking stick adalah suatu model pembelajaran dengan bantuan tongkat, bagi siswa yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya, selanjutnya kegiatan dari guru ini diulang terus menerus hingga semua peserta didik mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.

Sedangkan menurut Miftahul Huda (2013:224), talking stick merupakan metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah membaca materi
pokoknya. Kegiatan ini berlangsung berulang-ulang hingga setiap kelompok mendapatkan giliran menjawab pertanyaan.

Model pembelajaran talking stick merupakan salah satu metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berbasis sosial, dengan membentuk kelompok kecil yang beranggotakan tiga orang atau lebih agar mempermudah proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran talking stick ini dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam mengemukakan pendapat sehingga dapat melatih keterampilan mengkomunikasikan dalam pembelajaran.


Langkah - Langkah (Sintak) Model Pembelajaran Talking Stick

Adapun langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran talking stick dikelas sebagai berikut:

  1. Guru menyiapkan tongkat atau stick berukuran 20 cm yang akan menjadi alat dalam proses pembelajaran dikelas.
  2. Setelah itu guru menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik
  3. Guru memberikan waktu sekitar 20 menit kepada peserta didik untuk memahami pembelajaran yang telah dijelaskan oleh guru serta mempersilahkan kepada peserta didik untuk membaca materi pokok pembelajaran di buku atau LKS yang digunakan pada saat proses pembelajaran dikelas.
  4. Setelah waktu habis maka guru akan meminta peserta didik untuk menutup semua buku yang ada dimeja.
  5. Guru memulai memainkan tongkat dengan diiringi/menyanyikan musik daerah.
  6. Ketika musik masih menyala maka tongkat akan terus berpindah-pindah ke peserta didik.
  7. Namun ketika musik berhenti maka peserta didik yang terakhir memegang tongkat tersebutlah yang akan menjawab pertanyaan dari guru.
  8. Langkah-langkah tersebut akan terus terulang hingga semua peserta didik mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.

Dengan cara menerapkan model pembelajaran talking stick ini dapat membuat kelas menjadi lebih seru, peserta didik dapat lebih gembira dengan melakukan pembelajaran sambil bermain tongkat dan tentu peserta didik dapat lebih aktif dan mudah dalam memahami materi pembelajaran

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Talking Stick

1. Kelebihan Model Pembelajaran talking Stick

Kelebihan model pembelajaran Talking Stick menurut Imas dan Berlin (2016:83), yaitu:

  1.  menguji kesiapan peserta didik dalam menguasai materi,
  2. melatih membaca dan memahami dengan cepat materi yang telah disimpaikan,
  3. agar lebih giat belajar (belajar dahulu) karena peserta didik tidak pernah tau tongkat (stick) akan sampai pada gilirannya.


Kebaikan dari model pembelajaran talking stick ini dapat melatih siswa untuk dapat lebih giat belajar dan memahami materi pembelajaran agar ketika mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan guru, peserta didik tersebut dapat dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut juga dapat melatih peserta didik dalam meningkatkan keterampilan mengkomunikasin pembelajaran sejarah.

2. Kekurangan Model Pembelajaran Talking Stick 

  1. Talking stick akan tidak lancar bila siswa kurang bisa bernyanyi.
  2. Bila hukuman kepada siswa kurang sesuai maka aktivitas pembelajaran bisa terganggu.
  3. Aktivitas model pembelajaran ini relatif memakan banyak waktu.


Kesimpulan

Dari uraian pembahasan di atas di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa model pembelajaran talking stick ini dapat memicu kesiapan siswa dalam aktivitas pembelajaran, karena setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan atau soal bilamana sewaktu-waktu tongkat berada di genggamannya. 

Aktivitas berantai memindahkan tongkat dengan bernyanyi ini juga memiliki manfaat agar siswa bisa lebih ceria dan menghilangkan ketegangan dalam belajar. 

Secara garis besar model pembelajaran talking stick ini sangat bagus sebagai penguatan dalam materi. Karena model pembelajaran talking stick ini bisa dibilang sebagai permainan yang bisa mengatasi kejenuhan siswa dalam kegiatan belajar.