Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Istilah Baru Dalam Pembelajaran Di Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan berbagai muatan internal pembelajaran yang muatannya lebih optimal agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mengenal konsep dan memperkuat kompetensi. Tujuan dari kurikulum Merdeka adalah untuk menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi siswa dan guru.

Kurikulum merdeka muncul akibat adanya krisis pembelajaran di era Covid-19. Hal ini juga diperparah dengan peringkat PISA Indonesia yang relatif rendah. Selama tiga tahun pembelajaran jarak jauh di masa pandemi, kualitas pembelajaran tidak maksimal sehingga berdampak pada penurunan kualitas siswa.


Pada penerapannya, Kurikulum Merdeka telah diadopsi oleh 2.500 sekolah dengan status Program sekolah Penggerak (PSP) sebagai ujung tombak paradigma baru.

Sebagai kurikulum baru tidak aneh rasanya jika anda masih asing dengan istilah - istilah yang sering di gunakan dalam Kurikulum Merdeka. Oleh karenanya admin jelaskan Istilah - Istilah yang di gunakan dalam Kurikulum Merdeka. Berikut penjabarannya:

1. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ini memiliki fungsi yang sama dengan Silabus pada Kurikulum 2013, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran. 

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) di artikan sebagai sekumpulan tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis sesuai urutan pembelajaran dari awal hingga akhir fase. Penyusunan ATP dalam kurikulum Merdeka dilakukan melalui analisis hasil belajar. ATP ini kemudian digunakan sebagai pedoman bagi guru dan siswa untuk mencapai hasil belajar di akhir fase. 

Komponen ATP mencakup tiga aspek, yaitu:
  1. Kompetensi
  2. Konten, dan 
  3. Variasi.
Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase dapat memberikan gambaran tentang ruang lingkup dan tahapan pembelajaran yang linier dari awal hingga akhir fase. Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang pendidikan.

2. Capaian Pembelajaran (CP)

Dalam Kuikulum Merdeka Capaian Pembelajaran (CP), merupakan pengganti KI dan KD dalam kurikulum 2013. Dalam format Capaian Pembelajaran tidak ada lagi pemisahan antara aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap seperti dalam KI dan KD. Semua aspek tersebut digabung dan diintegrasikan ke dalam satu paragraf utuh.

Capaian Pembelajaran dibuat berdasarkan pembagian fase. Dalam CP di setiap fase dapat dilihat deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi umum yang Kemudian diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut elemen yang dipetakan berdasarkan perkembangan siswa. 

3. Modul Ajar (MA)

Modul Ajar (MA) di kurikulum 2013 di kenal dengan istilah RPP. Sama halnya dengan RPP, Modul ajar juga dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa. Modul Ajar (MA) memiliki komponen yang lebih lengkap dibandingkan RPP di Kurikulum 2013. 

Ada 2 macam modul ajar dalam Kurikulum Merdeka, yaitu:
  1. Modul Ajar Umum untuk proses pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel
  2. Modul Ajar Khusus Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikhususkan untuk mengembangkan projek Profil Pelajar Pancasila.

4. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) dalam Kurikulum 2013 di kenal dengan istilah KKM. KKTP diturunkan dari indikator asesmen tujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran.

Fungsi dari Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini adalah untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran dan untuk memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.

Berbeda dengan KKM, KKTP tidak menjadi sebuah standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik. Setiap peserta didik mungkin saja berada pada kriteria pencapaian yang berbeda. KKTP hanya di jadikan sebagai sumber informasi atau data bagi guru untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

5. Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila Di Kurikulum 2013, dikenal singkatan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, 

Ciri - ciri utama Profil Pelajar Pancasila: 
  1. Beriman, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. Pelajar Indonesia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Berke-bhineka-an Global
  3. Gotong Royong
  4. Mandiri
  5. Bernalar Kritis
  6. Kreatif

6.Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) 

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) dalam Kurtilas dikenal dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) ini memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan.

KOSP dijadikan sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran dalam satuan pendidikan. Kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan supaya menjadi lebih bermakna.

7. Teaching at the Right Level (TaRL)

Teaching at the Right Level (TaRL) adalah sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. TaRL ini tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang membedakan TaRL dengan pendekatan yang biasanya. 

Demikian Istilah - Istilah baru dalam kurikulum merdeka yang membedakannya dengan kurikulum 2013.