Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rutin Berjemur Matahari Dapat Mencegah Asma, Kok Bisa?

Berdasarkan keterangan dari WHO selaku badan kesehatan dunia, bahwasanya pengidap penyakit Asma di dunia mencapai lebih dari 235 juta orang. 

Gejala penyakit asma sering kali kambuh dan muncul secara tiba-tiba. Sampai detik ini, kebanyakan dari semua jenis obat asma yang beredar dipasaran hanya bersifat meredakan gejala serta mengontrol
gejalanya saja.

Nah,Sebetulnya untuk mengatasi dan mencegah penyakit Asma kambuh tidak mesti mengkonsumsi obat, Vitamin D merupakan suplemen obat yang bisa membantu anda mengurangi risiko terkena serangan asma. Banyak sekali penelitian di dunia yang menunjukkan bahwasanya khasiat dari vitamin D tidak hanya sekedar menjaga kekuatan tulang saja, tetapi bisa juga untuk mencegah supaya asma tidak kambuh.



Manfaat vitamin D sebagai obat asma supaya asma tidak kambuh

Vitamin D adalah salah satu vitamin yang bertanggung jawab untuk menjaga daya tahan tubuh secara keseluruhan. Asupan vitamin D yang mencukupi setiap hari dapat meningkatkan respon sistem imun terhadap virus yang memicu serangan asma, sekaligus meredakan respon peradangan yang berbahaya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Respiratory Medicine membuktikan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D di samping obat asma dapat mengurangi risiko serangan asma sebesar 50 persen. Penelitian ini mencakup 955 orang yang memiliki asma tingkat sedang dan membutuhkan steroid untuk obat asma mereka.

Setelah rutin mengonsumsi suplemen vitamin D, peneliti melaporkan bahwa frekuensi partisipan untuk bolak-balik ke rumah sakit dan rawat inap karena kambuhnya serangan asma parah kini jauh berkurang. Selain itu, mengonsumsi suplemen vitamin D juga menurunkan penggunaan steroid sebagai pengobatan asma. 

Pemberian steroid ini biasanya digunakan untuk mencegah asma, bukan untuk meredakan gejalanya saat serangan sedang terjadi. Penelitian ini juga melaporkan bahwa tidak adanya efek samping dari suplemen vitamin D.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut apakan suplemen vitamin D ini dapat memberikan efek yang sama pada orang yang memiliki asma, yang belum membutuhkan terapi steroid untuk mengontrol asmanya. Juga, masih belum diketahui apakah suplemen vitamin D dapat menurunkan risiko serangan asma akut di semua pasien atau hanya pada pasien yang memang kekurangan vitamin D.

Dari mana harus mendapatkan asupan vitamin D?

Vitamin D bisa ditemukan dari berbagai macam hal. Tetapi, 80% vitamin D yang dibutuhkan tubuh berasal dari sinar matahari. Tubuh Anda akan memproduksi vitamin D secara otomatis ketika terpapar sinar matahari.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Anda hanya perlu terpapar sinar matahari setidaknya 5 sampai 15 menit di lengan, tangan, dan wajah, setidaknya dua sampai tiga kali dalam seminggu tanpa menggunakan tabir surya. Untuk wilayah Indonesia, waktu berjemur yang direkomendasikan adalah mulai pukul 10 pagi hingga jam 2 siang.

Selain sinar matahari, Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin D dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Beberapa makanan yang diketahui mengandung vitamin D tinggi adalah minyak ikan cod, salmon, tuna, sarden, kuning telur, hati sapi, susu, jamur kancing, dan sebagainya.

Selain beragam makanan dan minuman yang sudah disebutkan di atas, Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin ini dari suplemen. Bagi sebagian orang, suplemen vitamin D mungkin dapat membantu mencukupi asupan vitamin tersebut yang dibutuhkan tubuh. Jangan lupa, sebelum mengonsumsi suplemen, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mendapatkan petunjuk mengenai konsumsi suplemen tersebut dengan tepat.